Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita
penyakit Lupus Erythematosu saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. lupus adalah istilah
dari bahasa Latin yang berarti serigala.
Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya
memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa
di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE),
yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal
manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah
kebalikan dari kanker
atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh
menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat
terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan
jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease
(penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).
Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang
pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali
disebut discoid yang memengaruhi kulit.
Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah,
pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus (DIL),
timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan,
umumnya gejala akan hilang.
Certa tentang lupus, aku mempunyai teman yang menderita
lupus. Namanya Lia. Lia teman sekelasku dan teman semejaku di kelas 10 dan 11.
Dia mulai terserang penyakit lupus diakhir kelas 12 saat ujian. Sekarang hidup
Lia tergantung dengan obat. Tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Rambutnya rontok, badannya kurus, kulitnya kering. Kadang dia merasakan linu
disemua persendian dan panas 39 derajat celcius. Lia tetap berusaha bertahan
hidup sampai sekarang berkat doa dan semangat dari orang tua saudara dan teman
temannya. Tuhan masih memberikan dia kesempatan untuk merasakan apa yang Tuhan
berikan, walaupun hidup dia sekarang sangat tergantung dengan obat. Sekarang
Lia terlihat biasa tetapi dia belum dikatakan bebas dari lupus, karena lupus
suatu saat akan datang kembali menyerang tubuh Lia. Disaat teman teman bahagia
dengan berita kelulusan, dan merayakan di sekolah, Lia hanya berdiam di rumah.
Disaat teman teman merasakan jadi anak kuliahan dan merantau jauh dari orang
tua, Lia hanya berteman dengan suasana
kamarnya. Rasa iba kasan melihat Lia bertahan hidup, semangat dia untuk sembuh
luar biasa.