Minggu, 30 September 2012

Perjuangan Sahabatku Melawan Penyakitnya


Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit Lupus Erythematosu saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti serigala.
Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).
Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang memengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus (DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
Certa tentang lupus, aku mempunyai teman yang menderita lupus. Namanya Lia. Lia teman sekelasku dan teman semejaku di kelas 10 dan 11. Dia mulai terserang penyakit lupus diakhir kelas 12 saat ujian. Sekarang hidup Lia tergantung dengan obat. Tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Rambutnya rontok, badannya kurus, kulitnya kering. Kadang dia merasakan linu disemua persendian dan panas 39 derajat celcius. Lia tetap berusaha bertahan hidup sampai sekarang berkat doa dan semangat dari orang tua saudara dan teman temannya. Tuhan masih memberikan dia kesempatan untuk merasakan apa yang Tuhan berikan, walaupun hidup dia sekarang sangat tergantung dengan obat. Sekarang Lia terlihat biasa tetapi dia belum dikatakan bebas dari lupus, karena lupus suatu saat akan datang kembali menyerang tubuh Lia. Disaat teman teman bahagia dengan berita kelulusan, dan merayakan di sekolah, Lia hanya berdiam di rumah. Disaat teman teman merasakan jadi anak kuliahan dan merantau jauh dari orang tua, Lia hanya berteman  dengan suasana kamarnya. Rasa iba kasan melihat Lia bertahan hidup, semangat dia untuk sembuh luar biasa.
Doaku untuk Lia, semoga Tuhan selalu melindungi Lia. Apapun yang terjadi suatu saat nanti itulah yang Tuhan rencanakan. Dia baik Tuhan, dia selalu menerima cobaan yang Tuhan tunjukan untuk dia. Jangan biarkan dia merasakan cobaan yang sekiranya dia tidak bisa menanggungnya sendiri Tuhan :’)

1 komentar: